Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Varietas
Jahe gajah/jahe badak
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.
Jahe Emprit
Berdasarkan pada sifatnya, jahe emprit sering dijadikan bahan obat herbal dan bumbu makanan. Rasa pedasnya memang memberi sensasi hangat yang jauh lebih baik. Sayangnya, aromanya yang tidak sekuat jahe gajah membuat jahe emprit jarang digunakan untuk produk seperti permen jahe, jelly jahe, sirup jahe dan lain-lain. Jahe emprit (bersama jahe merah) paling populer digunakan sebagai bahan untuk membuat poroduk ekstrak oleoresin dan juga minyak atsiri. Produk ini dengan mudah bisa didapatkan di toko herbal dengan harga yang terjangkau. Jika Anda tidak takut repot, cobalah untuk meracik teh jahe dari dapur Anda sendiri. Air rebusan jahe emprit juga dikenal ampuh untuk menghangatkan badan serta mengoptimalkan kesehatan.
Jahe merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit warna merah, serat lebih besar dibanding jahe biasa.